Tidak Salah Menjadi Sedikit Berbeda Dengan yang Lain
Etcroastery.com- Sedikit berbeda dari yang umum akan membuatmu dihantui rasa ragu dan tidak optimistis. Kamu yang berbeda takut akan sebuah kegagalan ataupun kekalahan. Akhirnya, banyak diantara kita yang memilih sama satu dengan yang lain, bahkan tidak masalah jika tak memiliki ciri khas ataupun identitas diri.
Kecenderungan orang-orang, biasanya senang mencari aman. Alhasil, mudah mengikuti pola-pola umum yang terjadi di masyarakat.
Apakah sedikit lebih baik untuk mencari posisi yang aman, itu baik? Padahal belum tentu jadi baik kan. karena banyaknya kesamaan dengan yang lain, orang-orang akan memberi penilaian yang sama lantaran tidak ada perbedaan. Besar kemungkinan, orang tidak akan melirik kita.
Tetapi sedikit berbeda, akan membuat orang memberikan perhatian kepada kita. Seorang stand up komedian kondang Indonesia Pandji Pragiwaksono dalam materinya juga pernah berkata demikian. Bahwa “Sedikit Lebih Beda, Lebih Baik daripada Sedikit Lebih Baik”.
Kutipan tersebut terbilang pendek namun memiliki makna yang cukup dalam. Yang saya rasakan, manusia adalah mahluk yang suka ikut-ikutan. Entah karena memang dia manusia yang tidak punya pendirian atau pilihan, mengikuti gengsi agar terlihat sama dengan temannya atau karena alasan lainnya.
Mengutip dari cerita teman, sejak kuliah sebut saja Rara bergaul dengan mahasiswa yang berlatar belakang orang tuanya kaya. Hampir setiap hari selepas jam kuliah, mereka pergi ke restoran atau mall-mall untuk melepas lapar dan penat. Atau pergi ke kopi shop untuk mengerjakan tugas kuliah.
Bagi teman-teman Rara, aktivitas tersebut bukan suatu masalah besar karena mereka punya banyak uang. Tapi tidak untuk Rara, yang jatah jajannya pas-pasan. Dalam hal belajar dan berprestasi, Rara sudah tidak diragukan lagi, namun jika urusan ekonomi, rasa-rasanya Rara harus belajar memahami kondisinya.
Walaupun dalam pertemanan mereka tidak ada masalah apakah Rara berangkat dari keluarga berada atau tidak. Terlepas dari hal itu, Rara tidak bisa mengikuti pola kebiasaan teman-temannya yang sering nge-mall.
Boleh saja mengunjungi tempat-tempat tersebut, asalkan tidak dilakukan setiap hari sehingga menjadi kebiasaan. Yang dikhawatirkan, kebiasaan kita malah menjadi boomerang yang merugikan kita sendiri.
Kita mencoba sedikit berbeda pun tidak masalah, misalnya kita lebih memilih mengerjakan tugas kuliah di kos sendiri. Atau jika alasannya butuh WiFi agar dapat mengakses internet gratis, kita bisa loh pergi ke perpustakaan yang menyediakan layanan publik tersebut.
Menjadi lebih beda bukan berarti mempermalukan diri sendiri ya atau mencari sensasi agar di lihat banyak orang. Tapi sedikit lebih beda adalah, berkarya menggunakan kelebihan yang kita punya tanpa menyusahkan orang lain atau diri sendiri.
Contoh kasus lain, dalam hal usaha kedai kopi yang belakangan ini sudah menjamur di mana-mana. Maraknya minuman kopi di warung kedai-kedai, membuat Senja Coffee & Memories membuat sisi dari kedai lainnya. Misalnya menu kopi yang tidak biasa.
Terletak di tepi barat kota Yogyakarta, cafe ini diharapkan akan menjadi ikon dan magnet baru bagi para milenial di kawasan tersebut.
Senja Coffee & Memories menyediakan varian tak biasa bagi penikmat kopi dan juga buah durian. Kecap manis yang notabennya dipakai untuk bumbu masak ternyata di sini bisa disajikan dalam minuman sejuta umat, yaitu kopi.
Minuman kopi yang dicampur dengan durian serta tambahan kecap manis itu dikemas di dalam sebuah cup plastik. Memang, minuman ini direkomendasikan untuk diminum dengan keadaan dingin. Kira-kira enak enggak tuh?
Di sini, kamu bisa menikmati menu kopi maupun non kopi yang tidak kalah enaknya dengan coffee shop lainnya. Dengan fasilitas tempat yang mewah dan nyaman, namun harga kopi di sini sangat ramah di kantong mahasiswa loh. Kelebihan lainnya, kedai kopi yang buka selama 24 jam tiap hari.